I. Strategi Tes TOEFL Listening Comprehension (PBT, CBT, dan iBT)

A. Tes TOEFL PBT (Paper Based Test)

Dalam Listening Comprehension versi PBT, 50 pertanyaan diujikan dalam waktu 35 menit. Kita harus mendengarkan percakapan dari tape recorder atau perangkat audio lain dengan cermat karena tidak diulang dan tidak tercantum pada lembar soal. Tes ini terdiri atas tiga bagian, yakni:
>> Part A:
Bagian ini terdiri atas 30 percakapan pendek (short dialogues) antara dua orang. Pada setiap akhir percakapan, ada satu soal beserta pilihan jawabannya. Soalnya dimulai dengan nomor 1 sampai 30. Berikut ini poin penting yang harus diperhatikan:

  • Tema percakapan biasanya tentang kehidupan sehari-hari di Amerika.
  • Jawaban yang tepat umumnya ditemukan pada ucapan pembicara kedua. Jadi, fokuskan pendengaran pada pembicara kedua.
  • Pola dialognya berupa restatements (pengulangan pernyataan), negatives (penyangkalan), suggestions (saran), passive (bentuk pasif), agreement (persetujuan), who and where (orang dan lokasi), dan situasi dialog. Jadi, cermatilah poin-poin tersebut.
  • Umumnya, pertanyaan dimulai dari yang mudah ke yang sulit. Jadi, Anda harus benar-benar fokus saat mengerjakan soal nomor 16-30.

>> Part B:
Bagian ini terdiri atas dua percakapan panjang (long conversations) antara dua orang. Setiap percakapan merujuk pada empat soal dari nomor 31 sampai 38. Hal yang perlu diperhatikan adalah:

  • Tema percakapan biasanya tentang kehidupan kampus, sekolah, alam, kesehatan, pendidikan yang terjadi di Amerika.
  • Ide atau topik utama pembicaraan ada pada pembicara pertama. Jadi, fokuskan pendengaran pada pembicara pertama.
  • Perhatikan kondisi selama percakapan berlangsung. Biasanya, pertanyaannya menyangkut tempat, waktu, dan tokoh.

>>  Part C:
Bagian ini terdiri atas 3 ceramah panjang (talks) yang dilakukan oleh satu orang (monolog). Setiap pidato merujuk pada 4 pertanyaan. Soal dimulai nomor 39 sampai 50. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Tema percakapan biasanya tentang kehidupan akademis dan beragam kejadian di Amerika Serikat.
  • Ide dan topik pembicaraan ada pada kalimat pertama. Jadi, fokuskan pendengaran pada kalimat pembuka.
  • Cermatilah 5WH-questions, yaitu pertanyaan dengan kata tanya what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how (mengapa).
  • Buatlah kesimpulan atas situasi yang terjadi dalam pembicaraan.

B. Tes TOEFL CBT (Computer Based Test)

Tes TOEFL CBT sangat mirip dengan PBT. Keduanya memiliki materi short dialogues, long conversations, dan long talks. Namun, ada sedikit variasi pada bagian long talks. Soal pada bagian ini mengandung konsep choose two (pilih dua), graphic (grafik), ordering (urutan), dan matching (mencocokkan). Berikut ini pola-pola soal listening pada CBT:
>> PBT style:
Soal-soal ini karakternya sama dengan soal PBT.
>>  Choose two:
Pada soal ini, terdapat dua jawaban benar dan dua jawaban salah. Hal ini berbeda dengan tes PBT biasa yang hanya memiliki satu jawaban benar. Cermatilah poin-poin berikut ini:

  • Jangan terburu-buru menentukan jawaban yang benar. Sebab, biasanya ada jawaban salah yang kalimatnya mirip dengan jawaban benar.
  • Jika sudah yakin, klik dua jawaban yang benar.

>> Graphic:
Berbeda dengan tes PBT, soal di CBT ini menggunakan gambar sebagai sumber pertanyaannya.

  • Pahamilah gambar tersebut sebaik-baiknya. Lalu, pilihlah jawaban yang paling tepat.
Baca Juga :   Tip dan Strategi Tes TOEFL Skor di Atas 550

>>  Ordering:
Setelah mendengarkan percakapan, Anda harus mengurutkan pilihan jawaban agar menjadi paragraf yang baik.

  • Umumnya, ada empat kalimat dengan posisi acak. Carilah kalimat pertama terlebih dahulu, yaitu kalimat yang bersifat paling umum.
  • Lalu, gunakan logika Anda untuk mengurutkan kalimat selanjutnya.

>> Matching:
Pada soal ini, tersedia tabel dengan beberapa kategori. Anda harus memasukkan pilihan jawaban ke dalam tabel yang tepat.

  • Sebelum memasangkan jawaban, semua kategori pada tabel harus dibaca dahulu agar tidak ada jawaban yang tertukar.

C. Tes TOEFL iBT (Internet Based Test)

Soal tes pada iBT merupakan campuran pola soal PBT, CBT, dan ditambah dengan integrated test (tes kombinasi). Karakter soalnya pun sangat berbeda dengan PBT dan CBT. Jika dalam PBT satu dialog hanya merujuk ke satu hingga empat soal maka dalam iBT satu percakapan adalah untuk enam soal. Tidak hanya itu, dialog atau ceramah yang diperdengarkan kepada peserta juga dapat dibilang sangat panjang. Durasinya bisa mencapai 10 menit. Berikut ini pola soal dalam TOEFL iBT:

>> PBT style: Soal-soal ini karakternya sama dengan soal PBT.
>> CBT style: Soal-soal ini karakternya sama dengan soal CBT.
>> Integrated test: Tes ini adalah gabungan dari berbagai keahlian atau materi dalam tata bahasa Inggris. Perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Kuasailah semua keahlian bahasa Inggris, jangan hanya mengandalkan structure atau reading. Sebab, jika ada keahlian yang tidak Anda kuasai, semua integrated test pada iBT akan menjadi sangat sulit.
  • Contoh soalnya adalah ada teks bacaan yang diberi informasi tambahan oleh narator. Di sini, keahlian reading dan listening Anda akan diuji sekaligus.

 

II. Strategi Tes TOEFL Structure and Written Expression (PBT, CBT, dan iBT)

A. Tes TOEFL PBT (Paper Based Test)

Structure and written expression merupakan bagian yang diujikan untuk mengetahui penguasaan tata bahasa Inggris. Tes ini terdiri atas 40 pertanyaan yang diujikan dalam waktu 25 menit. Structure and written expression terbagi dalam dua bagian, yakni:
>> Structure:
Bagian awal terdiri atas 15 pertanyaan dari soal nomor 1 sampai 15. Soal-soal ini digunakan untuk menguji kemampuan memahami struktur kalimat bahasa Inggris. Bentuk soalnya adalah melengkapi kalimat dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat pada lembar soal. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Lakukan identifikasi komponen kalimat, yakni subjek (berupa kata benda), predikat (berupa kata kerja), objek (berupa kata benda), dan komplemen (berupa kata keterangan, kata sifat, kata bantu, dan sebagainya).
  • Fokuskan perhatian lebih pada kalimat yang ditanyakan, harus diisi, atau diperbaiki.
  • TOEFL memiliki banyak jebakan, terutama tes strukturnya. Jadi, berhati-hatilah dan jangan terburu-buru dalam memilih jawaban yang paling tepat.

>> Written expression:
Sesi ini terdiri atas 25 pertanyaan yang dimulai nomor 16 sampai 40. Fungsinya, untuk menguji pemahaman akan bentuk-bentuk ekspresi yang digunakan dalam tulisan bahasa Inggris. Soal-soalnya berupa pencarian kesalahan dalam sebuah kalimat. Agar lancar mengerjakannya, lakukan hal berikut ini:

  • Identifikasi kata atau kelompok kata yang digarisbawahi dengan menemukan bagian yang tidak tepat. Bagian yang tidak digarisbawahi merupakan bagian yang otomatis sudah benar.
  • Fokuskan perhatian pada kalimat yang ditanyakan dengan memerhatikan komponen kalimat yang harus diperbaiki.
Baca Juga :   Tips dan Strategi Menjawab Soal Listening Comprehension

B. Tes TOEFL CBT (Computer Based Test)

Structure and written expression pada CBT memiliki banyak kesamaan. Pola soal structure yang diujikan juga sama saja. Hanya, pada CBT terdapat soal esai yang mengharuskan peserta untuk menuliskan karangannya.
>>  Structure: Materinya sama dengan soal pada PBT.
>> Writing Section: Di sini, Anda diharuskan menuliskan satu esai sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Waktu pengerjaannya maksimal 30 menit.

III. Strategi Tes TOEFL Reading Comprehension (PBT, CBT, dan iBT)

A. Tes TOEFL PBT (Paper Based Test)

Reading comprehension digunakan untuk mengetahui kemampuan dalam memahami teks tertulis bahasa Inggris. Terdapat 50 pertanyaan diujikan dengan waktu 55 menit. Reading comprehension terbagi dalam dua bagian, yakni:
>> Reading comprehension: Tes ini menguji kemampuan peserta untuk memahami sebuah bacaan. Pola soalnya adalah seputar main idea (pokok pikiran), stated detail (detail yang tertulis), unstated details (detail yang tidak tertulis), implied detail (detail yang tersirat), vocabulary in context (kosakata), where (lokasi), dan kesimpulan.

  • Waktu yang diberikan tidak banyak. Jadi, peserta harus mampu membaca dan memahaminya dengan cepat.
  • Jangan terlalu lama berkutat pada satu soal. Kerjakan terlebih dahulu soal-soal yang mudah.

>> Vocabulary: Tes ini khusus menguji perbendaharaan kata bahasa Inggris.

  • Jika tidak tahu makna dari kata yang ditanyakan, tebaklah dengan melihat konteks kalimatnya.
  • Selain mengetes makna dari berbagai kosakata, tes ini juga banyak menguji kemampuan peserta dalam hal sinonim dan antonim.

B. Tes TOEFL CBT (Computer Based Test)

Materi yang diujikan pada TOEFL CBT sebenarnya sama saja dengan TOEFL PBT. Namun, cara penyajian dan bentuknya yang berbeda. Berikut ini penjelasannya:

  • Tes ini terdiri atas 44—55 soal dengan waktu sekitar 70—90 menit.
  • Jumlah soalnya tergantung pada kecepatan peserta dalam mengerjakannya. Semakin cepat pengerjaan maka semakin banyak pula soal yang muncul.
  • Saat mengerjakan soal, Anda dapat kembali ke halaman sebelumnya untuk membaca lagi teksnya. Namun, jika sudah pindah ke teks berikutnya, Anda tidak dapat kembali ke teks sebelumnya.

C. Tes TOEFL iBT (Internet Based Test)

Jika pada CBT hanya cara penyajiannya yang berbeda dengan PBT, TOEFL iBT memiliki perbedaan pula dari segi materi. Tambahan materinya yaitu simplify meanings (menyederhanakan makna), insert (memasukkan kalimat), summarize (meringkas kalimat), infer purpose (menyimpulkan tujuan), dan complete tables (melengkapi tabel).

  • Tes ini terdiri atas 3—5 teks yang masing-masing merujuk pada 12—14 soal dengan waktu 60—100 menit.
  • Jenis soalnya berupa pilihan ganda, memasukkan kalimat ke dalam teks, dan memasangkan kata atau frase.
  • Teks dalam iBT merupakan artikel yang utuh, bukan potongan artikel seperti pada PBT dan CBT. Jadi, kemampuan membaca cepat mutlak diperlukan di sini.

IV. Strategi Tes TOEFL Test of Written English (iBT)

Tes menulis atau writing section atau test of written English sebenarnya ada dalam semua jenis TOEFL, tapi bentuknya berbeda-beda. Pada PBT dan CBT, tes menulis dicampur dengan structure. Sementara dalam iBT, tes ini berdiri sendiri. Test of written English mengukur keterampilan menuangkan gagasan secara tertulis sekaligus menguji kemampuan tata bahasa. Di sini, peserta harus membuat dua jenis tulisan, seperti:
>> Independent essay (mengarang bebas):
Pada tes ini, peserta diminta membuat sebuah karangan sesuai judul dan tema dari panitia. Jumlah karangannya 300—350 kata dengan waktu 30 menit. Berikut ini tips-tips agar tulisan Anda lebih berkualitas:

  • Buatlah karangan yang runtut dengan kosakata dan struktur bahasa yang benar.
  • Gunakan waktu sebaik mungkin. Jangan terlalu lama membuat kerangka agar tidak kehabisan waktu.
  • Hindarilah membuat karangan yang menyinggung SARA (Suku, Agama, dan Ras).
Baca Juga :   Strategi Siap Tempur Menghadapi Tes TOEFL

>> Integrated essay (mengarang terpadu):
Tes terpadu artinya gabungan dari berbagai keahlian bahasa Inggris. Peserta diminta mendengarkan atau membaca sebuah ceramah. Lalu, peserta harus membuat karangan berdasarkan ceramah itu. Jumlahnya 150—225 kata dengan waktu 20 menit. Selain tips di atas, perhatikan hal di bawah ini:

  • Berkonsentrasilah hanya pada soal yang sedang dihadapi agar dapat membaca, mendengar, dan menulis dengan maksimal.
  • Tuangkan gagasan, baru disunting kemudian. Jangan terlalu sering menyunting sebelum tulisan selesai. Sebab, akan menghabiskan waktu.

V. Strategi Tes TOEFL Speaking Test (iBT)

Tes yang hanya ada dalam TOEFL versi iBT ini menguji kelancaran berbicara seseorang dalam bahasa Inggris. Selain harus lancar, Anda juga harus tepat dalam menjawab pertanyaan panitia. Peserta memiliki 15—20 detik untuk berpikir dan 45—60 detik untuk menjawab masing-masing pertanyaan. Sama seperti TWE, tes ini juga memiliki dua jenis soal, yakni:
>> Independent speaking question (pertanyaan mandiri):
Pada tes ini, peserta harus membaca pertanyaan pada layar komputer, lalu menjawabnya. Waktu untuk persiapan dan jawaban akan tampak pada layar. Cermatilah poin-poin di bawah ini:

  • Ketenangan sangat penting dalam komunikasi. Jika Anda panik, kerja otak akan menjadi semakin lambat. Akibatnya, Anda akan berbicara dengan terbata-bata.
  • Sebaiknya, gunakanlah kosakata yang baku. Berbicara dengan bahasa slang (bahasa tidak baku) mungkin lebih nyaman, tapi itu salah secara gramatikal.
  • Berbicaralah dengan nada yang santai, tapi meyakinkan.

>> Integrated speaking question (pertanyaan):
Pada tes ini, peserta harus membaca teks terlebih dahulu dan atau mendengarkan ceramah tertentu. Setelah itu, peserta harus berbicara untuk merespons teks tadi. Selain poin di atas, perhatikan pula hal-hal berikut ini:

  • Gunakanlah waktu persiapan sebaik-baiknya untuk memahami teks yang baru saja Anda dengar atau baca. Lalu, rencanakan apa saja poin penting yang akan Anda ungkapkan nanti.
  • Hindarilah menggumam terlalu panjang saat tidak bisa menemukan kata yang tepat. Diam dan tenanglah selama berpikir. Gumaman cenderung menyiratkan kebingungan. Sedangkan, jeda saat bicara justru menunjukkan wibawa.

Artikel berkaitan dengan Strategi Tepat Menghadapi Tes TOEFL PBT, CBT, dan iBT

Demikian uraian panjang mengenai Strategi Tepat Menghadapi Tes TOEFL PBT, CBT, dan iBT. Jangan lupa baca juga strategi lainnya untuk melengkapi pengetahuan Anda tentang tips dan trik menghadapi tes TOEFL, seperti Strategi Siap Tempur Menghadapi Tes TOEFL dan Tip dan Strategi Tes TOEFL Skor di Atas 550.

 

Download Inovasi Belajar Mudah, Cepat, dan Praktis Menguasai Materi Tes dan Ilmu Pengetahuan

Tes TOEFL, IELTS, Ujian Nasional, Tes CPNS, SBMPTN, CAT CPNS

Share
Share
Share